Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Catatan Kuliah : Segmentasi Pasar Rumah Sakit

Segmentasi pasar rumah sakit dapat kita tinjau dari tingkat teknologi di suatu rumah sakit dan tingkat sosial ekonomi masyarakat, sederhananya segmentasi rumah sakit dapat kita lihat pada matrik berikut : Masyarakat yang tergolong dalam kelompok sosial ekonomi tinggi cenderung akan memilih rumah sakit yang memiliki teknologi kedokteran yang tinggi yang biasanya tersedia di Rumah Sakit Luar Negeri...... ( to be continue )

Catatan Kuliah : Otonomi Rumah Sakit

OTONOMI RUMAH SAKIT Tantangan Tata Kelola Rumah Sakit Kita dapat membandingkan karakter beberapa profesi, Pilot tidak bisa mengendalikan Direktur utama Singapore airlines dalam menjalankan organisasi, tetapi Dokter Spesialis sangat besar pengaruhnya bagi Direktur Rumah Sakit dalam menjalankan organisasi rumah sakit. Tampak dari perbandingan karakter profesi tersebut diatas, maka Direktur rumah sakit menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam mengelola sebuah rumah sakit. Otonomi Rumah Sakit dan Kepemilikan Otonomi rumah sakit di Indonesia dapat kita lihat dari kepemilikan Rumah Sakit yaitu rumah sakit milik Pemerintah, Rumah Sakit Yayasan, Rumah Sakit Perseroan (PT). RS. Pemerintah, pada umumnya rumah sakit milik pemerintah sifat birokrasi sangat kuat, namun seiring penerapan pengelolaan rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum, otonomi rumah sakit pemerintah mulai mengarah ke tatakelola perusahaan ( not for profit ) dimana Manajemen RS mulai mendapat keleluasaan dalam pengelo

Mutu Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi hak setiap orang, yang menjadi pertanyaan adalah pelayanan kesehatan seperti apa yang dapat dikatakan bermutu. Menjadi pertanyaan selanjutnya bagaimanakah mutu ini dapat dicapai, perlu kita tanamkan bahwa mutu itu dapat dicapai hanya melalui suatu design yang terencana dengan baik, bukan sebagai suatu kebetulan ataupun akibat suatu "privilage" tertentu. Avedish Donabedian sejak tahun 1966 berupaya mengembangkan suatu kerangka evaluasi mutu pelayanan yang terdiri dari : struktur, proses, dan outcome. Struktur adalah kondisi yang harus dipenuhi sebagai prasyarat untuk menyediakan pelayanan. Proses adalah merupakan berbagai aktivitas dan prosedur yang dilakukan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Outcome menunjukkan hasil dari suatu upaya, baik di tingkat individu ataupun populasi. Struktur yang memadai diperlukan untuk melakukan proses pelayanan yang ideal, agar menghasilkan outcome yang optimal. Dengan pemahaman ini, mutu bukanlah