OTONOMI RUMAH SAKIT
Tantangan Tata Kelola Rumah Sakit
Kita dapat membandingkan karakter beberapa profesi, Pilot tidak bisa mengendalikan Direktur utama Singapore airlines dalam menjalankan organisasi, tetapi Dokter Spesialis sangat besar pengaruhnya bagi Direktur Rumah Sakit dalam menjalankan organisasi rumah sakit. Tampak dari perbandingan karakter profesi tersebut diatas, maka Direktur rumah sakit menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam mengelola sebuah rumah sakit.
Otonomi Rumah Sakit dan Kepemilikan
Otonomi rumah sakit di Indonesia dapat kita lihat dari kepemilikan Rumah Sakit yaitu rumah sakit milik Pemerintah, Rumah Sakit Yayasan, Rumah Sakit Perseroan (PT).
RS. Pemerintah, pada umumnya rumah sakit milik pemerintah sifat birokrasi sangat kuat, namun seiring penerapan pengelolaan rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum, otonomi rumah sakit pemerintah mulai mengarah ke tatakelola perusahaan (not for profit) dimana Manajemen RS mulai mendapat keleluasaan dalam pengelolaan keuangannya.
RS. Yayasan, pengelolaan manajemen pada rumah sakit yayasan masih tergantung pada badan pengawas dan badan pembina yayasan.
RS. Perseroan, tata kelola rumah sakit secara perseroan cenderung menjadi pola yang ideal dalam pengelolaan rumah sakit, di mana Manajemen RS memiliki otonomi yang cukup luas dalam operasional dan pengembangan, dimana RS dapat menjadi lebih adaptif terhadap terjadinya perubahan lingkungan internal dan eksternal RS.
Kegagalan RS mulai dari proses perencanaan, ada keengganan dari komponen rumah sakit dalam penyusunan perencanaan rumah sakit
Tantangan Tata Kelola Rumah Sakit
Kita dapat membandingkan karakter beberapa profesi, Pilot tidak bisa mengendalikan Direktur utama Singapore airlines dalam menjalankan organisasi, tetapi Dokter Spesialis sangat besar pengaruhnya bagi Direktur Rumah Sakit dalam menjalankan organisasi rumah sakit. Tampak dari perbandingan karakter profesi tersebut diatas, maka Direktur rumah sakit menghadapi tantangan yang tidak mudah dalam mengelola sebuah rumah sakit.
Otonomi Rumah Sakit dan Kepemilikan
Otonomi rumah sakit di Indonesia dapat kita lihat dari kepemilikan Rumah Sakit yaitu rumah sakit milik Pemerintah, Rumah Sakit Yayasan, Rumah Sakit Perseroan (PT).
RS. Pemerintah, pada umumnya rumah sakit milik pemerintah sifat birokrasi sangat kuat, namun seiring penerapan pengelolaan rumah sakit sebagai Badan Layanan Umum, otonomi rumah sakit pemerintah mulai mengarah ke tatakelola perusahaan (not for profit) dimana Manajemen RS mulai mendapat keleluasaan dalam pengelolaan keuangannya.
RS. Yayasan, pengelolaan manajemen pada rumah sakit yayasan masih tergantung pada badan pengawas dan badan pembina yayasan.
RS. Perseroan, tata kelola rumah sakit secara perseroan cenderung menjadi pola yang ideal dalam pengelolaan rumah sakit, di mana Manajemen RS memiliki otonomi yang cukup luas dalam operasional dan pengembangan, dimana RS dapat menjadi lebih adaptif terhadap terjadinya perubahan lingkungan internal dan eksternal RS.
Kegagalan RS mulai dari proses perencanaan, ada keengganan dari komponen rumah sakit dalam penyusunan perencanaan rumah sakit
Komentar